Alasan Menjadi Bidan
Sebanarnya bidan bukanlah cita-cita saya, tetapi mau
tidak mau saya harus menjalani ini semua.
Awalnya cita-cita saya adalah menjadi seorang dokter. Kenapa saya sekarang ini berkuliah di
kebidanan, selain arahan dari orang tua kuliah kebidanan adalah alternatif
terakhir saya. Sebenarnya orang tua saya
menginginkan saya mengambil jurusan rekam medis, tetapi saya sama sekali tidak
tertarik dengan jurusan itu, jadi bidan adalah satu-satunya pilihan terakhir
saya. Awalnya memang setengah hati,
tetapi setelah saya jalani, saya pahami sekarang saya menjalaninya dengan
sepenuh hati. Karena pekerjaan seorang
bidan adalah pekerjaan yang sangat mulia, bidan tidak hanya membantu ibu
melahirkan, tetapi bidan juga memberikan asuhan kepada bayi baru lahir bahkan
sampai ia lansia. Dari situlah saya
menjalani rutinitas saya sebagai seorang mahasiswi kebidanan dengan sepenuh
hati dan semangat. Dan segala sesuatunya
itu berawal kara dipaksa, terpaksa, lalu terbiasa, yang awalnya cita-cita saya
adalah menjadi seorang dokter sekarang berubah dan yakin ingin menjadi seorang
bidan. Tetapi yang saya inginkan
bukanlah hanya menjadi seorang bidan yang biasa-biasa saja, namun saya ingin
menjadi bidan yang bertanggung jawab, disiplin, ramah, dan profesional. Saat ini tugas saya adalah belajar dan terus
belajar, selain itu saya juga harus mendengarkan nasehat dan masukan dari orang
tua, karena bagaimanapun orang tua adalah kunci utama kita untuk dapat sukses,
selain dari belajar dan berusaha. Saya
yakin jalan yang sudah saya pilih ini adalah yang terbaik untuk masa depan saya
kelak.
Sekarang yang saya jalanisemakin berat, sempat mengeluh tapi ini sudah tanggung jawaab dan harus dijalanin. Saya yakin perjuangan yang saya lakukan sekarang akan berbuah baik. Dan saya harus bisa membanggakan kedua orang tua saya. Bermanfaat untuk masyarakat.
Terimakasih
Friska
Apriliani