Rabu, 20 Januari 2016
pengalaman praktek di RB
Pengalaman saya setelah melakukan praktek di RB sangatlah menyenangkan dan bermanfaat. Di sana saya banyak mendapat pengetahuan baru, mulai dari pemeriksaan ANC, cek HB, menolong persalinan, pemeriksaan BBL, melakukan perawatan BBL, melakukan perawatan ibu nifas, dan masih banyak lagi. Menjadi bidan bukanlah pekerjaan yang mudah, butuh kecekatan, ketelitian, tanggung jawab, dan pengetahuan. Selama praktek saya selalu bertemu dengan berbagai macam sifat pasien, ada yang percaya dengan saya, ada pula yang tidak mau kalau saya yang memeriksa. Tetapi itu bukan alasan untuk mengeluh, itu artinya kita harus lebih bersabar dan mampu menunjukan bahwa kita mampu memberikan asuhan kebidanan yang sesuai. Jadi bidan memang tidak mudah, tapi tantangannya yang membuat tetap bertahan, heheh..,. Selama praktek di RB tidak setiap hari ada pasien, kadang klo sift pagi sepiiiii sekali ga ada pasien, kadang juga rame kalo sudah sore. Mengisi kekosongan kadang saya menulis format, nonton tv, atau dengerin music. Apalagi kalau lagi dines sendiri, itu rasanya sepi dan bosen banget, tapi yaaa.. Sabar aja lah namnya juga nunggu rejeki hehe. Hal yang paling ga bisa dilupain, kalo sift malem tidur bareng sama kaka-kaka yang bekerja di RB itu. Suka cerita-cerita dulu sebelum tidur, ketawa bareng, kadang suka saling ledek. Tapi yang paling seru malem-malem laper dines sendiri, jadinya terpaksa deh cari makan sendiri hehe. Tapi itu semua hal yang paling berharga, dan paling dirindukan sekali sekarang. Cukup sekian teman-teman cuma ini saja yang saya rasa paling berkesan, sebenernya masih banyak hal lain yang menarik untuk diceritain, tapi lain kali aja deh diceritain lagi hehe. Sampai jumpa semuanyaaa... GBU.
Rabu, 28 Oktober 2015
Letak Sungsang
Letak Sungsang
a. Pengertian
Letak sungsang merupakan suatu letak
dimana bokong bayi merupakan bagian terendah dengan atau tanpa kaki (keadaan
dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada
di bagian bawah kavum uteri). (Marmi, 2011).
Letak sungsang adalah janin yang
letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala janin berada di fundus dan
bokong di bawah (Susilowati, 2009).
b.
Klasifikasi
Letak Sungsang
Menurut marmi
(2011), ada 4 tipe letak sungsang yaitu :
1.
Complete
(flexed breech)
Posisi ini pada dan lutut bayi fleksi dan kaki menutupi bokong.
Tipe ini lebih sering pada multigravida.
2.
Extended
breech (frank breech)
Pada bayi fleksi, tetapi pada kaki ekstensi, sehingga kaki berada
dekat kepala, sering terjadi pada primi yang premature.
3.
Presentasi
kaki, satu atau kedua kai di bawah bokong
Yaitu disebut letak bokong kaki sempurna atau tidak sempurna
apabila disamping bokong teraba kedua kaki atau satu kaki saja.
4.
Presentasi
lutut
c.
Etiologi
Letak Sungsang
Penyebab dari
letak sungsang antara lain disebabkan oleh prematuritas karena bentuk rahim
relative kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan kepala relatif besar.
Hidramnion karena anak mudah bergerak, plasenta previa lkarena menghalangi
turunnya kepala ke dalam pintu atas panggul. Bentuk rahim yang abnormal,
kelainan bentuk kepala seperti anencepalus dan hidrocepalus (Rukiyah dan
Yulianti, 2010).
Adapun
factor-faktor penyebab letak sungsang menurut Manuaba (2008), dapat berasal
dari :
1.
Sudut
ibu
a.
Keadaan
rahim
i.
Rahim
arkuatus
ii.
Septum
pada rahim
iii.
Uterus
dupleks
iv.
Mioma
pada kehamilan
b.
Keadaan
plasenta
i.
Plasenta
letak rendah
ii.
Plasenta
previa
c.
Keadaan
jalan lahir
i.
Kesempitan
panggul
ii.
Defomitas
tulang panggul
iii.
Terdapat
tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala
2.
Sudut
janin
Pada janin terdapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak
sungsang yaitu :
a.
Tali
pusat pendek atau lilitan tali pusat
b.
Hidrocepalus
atau anensefalus
c.
Kehamilan
kembar
d.
Hidramnion
atau oligohidramnion
e.
prematuritas
d.
Penatalaksanaan
Menurut Chapman
(2006), asuhan mandiri yang bersifat menyeluruh dari langkah-langkah
sebelumnya, yaitu :
1.
Beri
dukungan moril
2.
Bila
diperlukan kolaborasi dengan dokter.
Referensi :
Chapman, V. 2006. Asuahn Kebidanan Persalinan dan Kehamilan.
Jakarta : EGC
Manuaba, I.B.G. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC
Marmi, 2011. Buku Asuhan Kebidanan pada Masa Antenatal. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Rukiyah, A.Y. 2009. Asuhan Kebidanan II (Persalinan). Jakarta :
Trans Info Media.
Senin, 01 Juni 2015
Kelainan Air Ketuban
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Selaput amnion
merupakan jaringan avascular yang lentur tetapi kuat. Bagian dalam selaput yang berhubungan dengan
cairan merupakan jaringan sel kuboitd yang asalnya ectoderm.
Lapisan dalam
amnion merupakan mikrovili yang berfungsi mentranfesr cairan dan metabiloc.
Sejak awal
kehamilan cairan amnion telah dibentuk. Cairan amnion merupakan bantalan dan
pelindung untuk proteksi sekaligus menunjang pertumbuhan. Cairan amnion mengandung
banyak sel janin ( lanugo, verniks kaseosa ).
Fungsi cairan
amnion yang juga penting ialah menghambat bakteri karena mengandung zat seperti
fosfat dan zeng.
Kelainan air
ketuban adalah suatu keadaan dimana jumlah air ketuban lebih banyak atau sedikit
dari normal.
Macam-macam
kelainan air ketuban :
1.
Ketuban
Pecah Dini ( KPD )
2.
Poligohidramnion
3.
Oligrohidramnion
B.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui macam-macam kelainan air ketuban
2.
Untuk
mengetahui etiologi terjadinya kelainan air ketuban
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Fungsi
Air Ketuban
Air ketuban
berfungsi antara lain untuk :
1.
Sebagai
pelindung yang akan menahan janin dari trauma akibat benturan
2.
Melindungi
dan mencegah tali pusat dari kekeringan, yang dapat menyebabkan mengerut
sehingga menghambat penyaluran oksigen melaui darah ibu ke janin.
3.
Berperan
sebagai cadangan cairan dan sumber nutrient bagi janin untuk sementara
4.
Memungkinkan
janin bergerak lebih bebas, membantu system pencernaan janin. System otot dan
tulang rangka, serta system pernafasan janin agar berkembang dengan baik
5.
Mencadi
incubator yang sangat istimewa dalam menjaga kehangatan disekitar janin
Selaput ketuban dengan cairan ketuban didalamnya merupakan penahan
janin dan rahim terhadap kemungkinan
infeksi
a.
Pada
waktu persalinan, air ketuban dapat meratakan tekanan atau kontraksi di dalam
rahim, sehingga leher rahim membuka.
b.
Dan
saat kantung ketuban pecah, air ketuban yang keluar sekaligus akan membersihkan
jalan lahir.
Pada saat kehamilan, air ketuban juga bisa digunakan untuk
mendeteksi kelainan kromosom.
B.
Macam-Macam
Kelainan Air Ketuban
1.
KPD
(Ketuban Pecah Dini)
a.
Pengertian
Ketuban pecah dini (KPD) atau ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW)
atau ketuban pecah premature (KPP) adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat
tanda persalinan mulai dan ditunggu satu jam sebelum terjadinya inpartu.
Ketuban pecah dini dibedakan menjadi 2, yaitu :
1)
PPROM
(Preterm Premature Rupture of Membranes) yaitu pecahnya membrane
khorio-amniotik sebelum onset persalinan (ketuban pecah pada saat usia
kehamilan <37 minggu).
2)
TPROM
(Term Premature Rupture of Membranes) yaitu pecahnya membrane khorio-amniotik
sebelum onset persalinan (ketuban pecah pada saat usia kehamilan >37
minggu).
b.
Etiologi
Penyebab dari ketuban pecah dini tidak atau masih belum diketahui
secara jelas maka upaya preventif tidak dapat dilakukan, kecuali dalam usaha
menekan infeksi.
Factor yang berhubungan dengan meningkatnya insidensi ketuban pecah
dini antara lain :
1)
Serviks
yang inkopetensia kanalis servikalis yang selalu terbuka oleh karena kelainan
pada servik uteri (akibat persalinan atau curettage)
2)
Tekanan
intra uterin yang meninggi atau meningkat secara berlebihan (overdistensi
uterus) misalnya trauma, hidramnion, dan kehamilan ganda.
3)
Kelainan
letak, misalnya letak sungsang, sehingga tidak ada bagian terendah yang menutupi
pintu atas panggul (PAP) yang dapat menghalangi tekanan terhadap membrane
bagian bawah.
4)
Infeksi
yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban maupun dari vagina atau
infeksi cairan ketuban bisa menyebabkan KPD.
5)
Trauma
yang didapat misalnya hubungan seksual, pemeriksaan dalam dapat menyebabkan
terjadinya KPD karena infeksi
6)
Kelainan
bawaan dari selaput ketuban
7)
Defisiensi
gizi dari tembaga atau asam askorbat (vitamin C)
8)
Kemungkinan
kesempitan panggul : perut gantung, bagian terendah belum masuk ke PAP, CPD.
c.
Pengaruh
ketuban pecah dini
Adapun pengaruh ketuban pecah dini terhadap ibu dan janin adalah :
1)
Pengaruh
terhadap ibu
·
Infeksi
intrapartial
·
Infeksi
puerperalis
·
Partus
lama
·
Perdarahan
postpartum
·
Morbiditas
dan mortalitas maternal
2)
Pengaruh
terhadap janin
·
Prematuritas
·
Infeksi
intra uterin
·
Prolapse
funiculi
·
Asfiksia
neonatorum
·
Morbiditas
dan moralitas maternal
2.
Polihidramnion
a.
Definisi
Menurut Rustam Muchtar (1998) polihidramnion merupakan keadaan
dimana jumlah air ketuban lebih banyak dari normal atau lebih dari dua liter.
Polihidramnion adalah cairan amnion >2000ml pada kehamilan
aterm. (Thomas Rabe, 2002: 150).
Hidramnion adalah suatu jumlah cairan amnion yang berlebihan (lebih
dari 2000ml). normal volume cairan amnion meningkat secara bertahap selama
kehamilan dan mencapai puncaknya kira-kira 1000ml antara 34 sampai 36 minggu
(Ben-zion Taber, 1994:39).
Polihidramnion atau disingkat hidramnion didefinisikan sebagai
suatu keadaan dimana jumlah air ketuban > dari 2000cc. sedangkan secara
klinis adalah penumpukan cairan ketuban yang berlebihan sehingga menimbulkan
rasa tidak nyaman pada pasien.
Dibedakan menjadi 2, yaitu :
1)
Hidramnion
akut
Penambahan air ketuban secara cepat dan biasanya terjadi pada
trimester II.
2)
Hidramnion
kronis
Penambahan air ketuban secara perlahan-lahan dan biasanya terjadi pada trimester III.
(Sastrawinata Sulaiman, 2004: 39)
Hidramnion sering terjadi bersamaan dengan :
1)
Gemelli
atau hamil ganda (12,5%)
2)
Hidrops
foetalis
3)
Diabetes
mellitus
4)
Toksemia
gravidarum
5)
Cacat
janin terutama pada anencephalus dan atresia esophagei
6)
Eritroblastosis
foetalis
b.
Etiologi
Mekanisme terjadi polihidramnion hanya sedikit yang kita ketahui.
Secara teori polihidramnion terjadi karena :
1)
Produksi
air ketuban bertambah; yang diduga menghasilkan air ketuban adalah epitel
amnion, tetapi air ketuban juga dapat bertambah karena cairan lain masuk
kedalam ruangan amnion, misalnya air kencing anak atau cairan otak pada
anencephalus.
2)
Pengaliran
air ketuban terganggu; air ketuban yang telah dibuat dialirkan dan diganti
dengan yang baru. Salah satu jalan pengaliran adalah ditelan oleh janin,
diabsorbsi oleh usus dan dialirkan ke plasenta akhirnya masuk kedalam peredaran
darah ibu. Jalan ini kurang terbuka kalau anak tidak menelan seperti pada
atresia esophogei, anencephalus atau tumor-tumor plasenta.
Pada anencephalus dan spina bifida diduga bahwa hidramnion terjadi
karena transudasi cairan dan selaput otak dan selaput sum-sum tulang belakang.
Selain itu, anak anencephaly tidak menelan dan pertukaran air terganggu karena
pusatnya kurang sempurna hingga anak ini kencing berlebihan. Pada atresia
esophogei hidramnion terjadi karena anak tidak menelan. Pada gemelli mungkin
disebabkan karena salah satu janin pada kehamilan satu telur jantungnya lebih
kuat dan oleh karena itu juga menghasilkan banyak air kencing. Mungkin juga
karena luasnya amnion lebih besar pada kehamilan kembar. Pada hidramnion sering
ditemukan plasenta besar.
Menurut dr. Hendra Gunawan Wijanarko, Sp.OG dari RSIA Hermina
Pasteur, Bandung (2007) menjelaskan bahwa hidromnion terjadi karena :
1)
Produksi
air jernih
2)
Ada
kelainan pada janin yang menyebabkan cairan ketuban menumpuk, yaitu
hidrocefalus, atresia saluran cerna, kelainan ginjal dan saluran kencing
congenital
3)
Ada
sumbatan atau penyempitan pada janin sehingga dia tidak bisa menelan air
ketuban. Alhasil volume ketuban meningkat drastic
4)
Kehamilan
kembar, karena adanya dua janin yang menghasilkan air seni
5)
Ada
hambatan pertumbuhan atau kecacatan yang menyangkut system syaraf pusat
sehingga fungsi gerakan menelan mengalami kelumpuhan
6)
Ibu
hamil mengalami diabetes yang tidak terkontrol
7)
Ketidak
cocokan atau inkompatibilitas rhesus
c.
Gejala
klinis
1)
Perut
ibu hamil sangat besar. Misalnya saja pada usia kehamilan enam minggu besar
perut ibu seperti telah menginjak usia kehamilan delapan hingga Sembilan bulan
2)
Tulang
punggung ibu semasa hamil terasa nyeri
3)
Perut
terasa kembung dan lebih kencang
4)
Kulit
perut tampak mengkilap
5)
Terkadang
ibu merasakan sakit pada perut ketika berjalan
6)
Rahim
ibu tumbuh lebih cepat daripada yang seharusnya. Tekanan pada diafragma
menyebabkan ibu mengalami sesak napas
7)
Denyut
jantung janin sulit dipantau. Bagian-bagian tubuh janin sulit diraba
Gejala utama
yang menyertai polihidramnion terjadi semata-mata karena factor mekanis dan
terutama disebabkan oleh tekanan di dalam sekitar uterus yang mengalami
overdistensi terhadap organ-organ di dekatnya.
Pada hidramnion
kronik, penimbunan cairan berlangsung secara bertahap dan wanita yang
bersangkutan mungkin mentoleransi distensi abdomen yang berlebihan tanpa banyak
mengalami rasa tidak nyaman. Namun pada hidramnion akut, distnsi abdomen dapat
menyebabkan gangguan yang cukup serius dan mengancam. Hidramnion akut cenderung
muncul pada kehamilan dini dibandingkan dengan bentuk kronik dan dapat dengan
cepat memperbesar uterus. Hidramnion akut biasanya akan menyebabkan persalinan
sebelum usia gestasi 28 minggu, atau gejala dapat menjadi demikian parah
sehingga harus dilakukan intervensi.
3.
Ologohidranium
a.
Definisi
Suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal, yaitu kurang
dari 500 cc.
b.
Etiologi
Etiologi belum jelas, tetapi disangka ada kaitannya dengan renal
agenosis janin. Etiologi primer lainnya mungkin oleh karena amnion kurang baik
pertumbuhannya dan etiologi skunder lainnya, missal pada ketuban pecah dini.
c.
Gejala
klinis
1.
Uterus
tampak lebih kecil dari usia kehamilan
2.
Ibu
merasa nyeri di perut pada setiap pergerakan anak
3.
Sering
berakhit dengan partus premature
4.
Bunyi
jantung janin sudah terdengar muali bulan kelima dan terdengar lebih jelas
5.
Persalinan
lebih lama dari biasanya
6.
Bila
ketuban pecah, air ketuban sedikit sekali bahkan tidak ada yang keluar.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kelainan air
ketuban adalah suatu keadaan dimana jumlah air ketuban lebih banyak atu sedikit
dari normal.
Macam-macam
kelainan air ketuban:
1.
Ketuban
pecah dini ( KPD )
Ketuban pecah dini (KPD) atau ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW)
atau ketuban pecah premature (KPP) adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat
tanda persalinan mulai dan ditunggu satu jam sebelum terjadinya inpartu.
2.
Poligohidramnion
Menurut Rustam Muchtar (1998) polihidramnion merupakan keadaan
dimana jumlah air ketuban lebih banyak dari normal atau lebih dari dua liter.
3.
Oligohidramnion
Suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal, yaitu kurang
dari 500 cc.
DAFTAR
PUSTAKA
·
ARTIKEL
: Kelaina Air Ketuban : http://liyutromania,blogspot.com/2014/02/kelainan-air-ketuban.html
·
Helen
varney, jan m. kriebs, caronlyn L. Gegor ; ahli Bahasa laily mahmudah. 2007.
Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4. Jakarta : Buku Kedokteran
Langganan:
Postingan (Atom)